Rabu, Desember 10, 2008

Ala Kak Ai : Kembali ke hobi lamaku ^^

Yapz!
Setelah lama vakum, akhirnya tangan saya ini bergoyang lagi. Dimulai dari iseng2 mampir ke DeviantArt, saya tergerak juga untuk menghasilkan karya dalam bentuk grafis. Yap, saya kembali menggambar! XD Pertamanya sih memang sangat kaku, baik tarikan garis maupun rendering. Yah, lama-lama terbiasa lagi, sih. Terlalu lama berkubang dalam dunia penulisan membuat tangan saya tak lagi seluwes dulu. Mau pamer nih, beberapa hasilnya.. Yang bagus2 aja deh ^^



Kebanyakan ngeliat Elfen Lied, membuat saya pengen bikin diclonius sendiri, halah.. Inilah, Ghee, diclonius tangan delapan -ngarep-
Next...



Merupakan hasil visualisasi dari fanfict baru saya, yang judulnya The Perfect Sin, sebuat tantangan tujuh chapter dari Infantrum. Bisa ditebak, kan.. Itu siapa ama siapa? Ups, kalo belum baca, pasti nggak tau.. Makanya, baca dong! -diinjek-

Nezt, tentu saja pasangan tercihui abad ini, KAKAIRU! YAY!



Nyahahaha, sangat cewek yah Iruka-nya. Nggak apa-apa deh, namanya juga obsesi -ditabok- Yah, itu dulu deh, doakan saya kelar ujian dengan selamat sehingga bisa meghasilkan gambar yang lebih oke! Makasih, dan berkunjunglah ke DEVIANTART saya! ^^

Kamis, Desember 04, 2008

What They Say about : Elfen Lied

Keadaan sementara : belum bikin tampak ama potongan prinsip. Tapi behubung sidak dari Pak Adib berlangsung singkat -dan gw masih sibuk di angkot- dan gw males ngelanjutin, mari kita bahas satu anime kontroversial : Elfen Lied.

Elfen Lied, sebuah anime yang episode pertama udah ada adegan nudity dan mutilating ini beneran sadis gila. Ceritanya tentang gadis super imut berambut pink, bola mata merah dan dada besar yang ternyata spesies hasil mutasi genetika bernama Diclonius. Mereka sangat mirip manusia, yang membedakan adalah dua tanduk di kepala -yang ngebuat penampakannya makin imut- dan invisible hands, atau sering dinamakan vektor. Elfen Lied adalah cerita sepak terjang Diclonius pertama bernama Lucy, yang tidak pernah diterima di maysarakat dan diperlakukan tidak semestinya.

Nah, karena tertarik ama ceritanya, gw iseng-iseng nyari trailernya di youtube. Lalu menemukan link menuju episode pertama durasi tujuh menit petama. Well, bukan adegan pembukaan yang bagus untuk dikonsumsi anak di bawah umur. Diawali dengan potongan tangan jatoh dengan banjuran darah, dilajutkan dengan pembantaian besar-besaran yang dilakukan si Lucy dengan vektornya. Darah muncrat, badan orang dipotong-potong, Lucy yang berjalan santai tanpa pakaian sama sekali, dan yang mengerikan itu, sikap dinginnya saat memutilasi korban-korbannya. Masih tertarik untuk mengetahui gimana aslinya? Silahkan cek di sini. Sekali lagi, ini sangat nggak dianjurkan buat ditonton anak di bawah umur ^^

Nah, selanjutnya, gw cantumin deh komentar2 orang yang sudah membaca komiknya, atau menonton anime-nya.

Atherlene : Komik sadis dengan mata serial cantik; serial cantik berdarah
GheeS : Itu orang-orangnya kepotong mulus kayak tahu
Kiyut Ket : Anime penuh dengan kemanusiaan dan budi pekerti, pokoknya PPKn banget deh *nggak ngerti gw..*
Raven : Eneg gw baca chapter satu doang...
Top wizard : Itu kan sadis...
Aria : Elfen lied? apaan tuh?

Ditambah satu percakapan singkat antara teman saya dan temannya soal Elfen Lied..
Wisnu (bukan nama sebenarnya) : ngopi anime apa tuh?
Reynard (bukan nama sebenarnya) : ini.. anime cewek bugil..
Wisnu : -dengan nada tertarik- wah? Cewek bugil? Mau dong!
Reynard : ... Tapi cewek bugilnya lagi motong2 orang..
Gw : -nyengir, ngasihin USB ke Rey- Ngopi dari episod 11 aja Rey..
Wisnu : -memandang gw dengan tatapan aneh-

Ga nyadar kalo sendirinya juga aneh -.-"

Ah, well.. Bebitulah postingan singkat tak bermakna ini. Hanya ngiklan, walau anime ini jadul punya, tontonlah apabila kalian memiliki sense of psycho di atas rata-rata. Banyak pesan moral dan makna yang bisa diambil dari anime ini. Jangan cuma ngeliat dan service atau sadismenya saja, coba deh dinilai secara obyektif. Walau harus diakui juga, nggak banyak cewek yang sanggup nonton anime ini..

Senin, November 24, 2008

Beliau Bilang, Masjid Bukan Istana

Saya makin jatuh cinta sama dosen pembimbing saya yang berisinisal IBS itu ^^

Oke, akhirnya dia kembali juga dari petualangan dan proyeknya di Kongo. Dua minggu dia pergi, saya dan anak-anak kelompok saya beneran nggak ada progress deh. Entah karena malas, nggak bergairah, nggak cocok ama dosen lain, dan seribu satu alasan lain, maka barusan, 25 November 2008 pukul 11 siang, kami asistesi juga dengan beliau. Jangan panggil dia IBS kalau tidak memberi ilmu super banyak dan masukan luar biasa membludak. Seringkali bahkan, hal-hal arsitektural yang tidak termasuk dalam tugas diceritakannya pula. Kalau boleh jujur, pengetahuan saya banyak bertambah karena pak IBS bersedia membaginya. Walau seringkali saya bengong karena tidak mampu 'menangkap' makna super eksplisitnya, tapi sedikit banyak wawasan saya bertambah.

Oke, beliau memulai asistensi kami kali ini dengan menceritakan pengalamannya dua bulan di Kongo. Bagaimana beliau dihadapkan dengan kasus desain yang menurut beliau cukup rumit. Saya yang mendengar ceritanya saja pusing, gimana beliau yang terjun langsung di Kongo, yah? Ah, karena itulah dia lulus S3 dan mengajar S2, kan? TT_TT Lanjut! Jadi, beliau diharuskan 'merapikan' pemukiman orang tambang yang bekerja di Kongo. Menurut beliau, site-nya ancur-ancuran, peletakkan rumah asal saja, yang penting ada. Belum lagi dengan kontur di sana yang tidak jelas lagi kalau dipetakan. Dan beliau berhasil menyelesaikannya dengan membuat gundukan-gundukan serta ramp yang dirancang sebaik mungkin. Pemukiman yang tadinya acak adul disulapnya menjadi komunitas yang tertata, padahal dari peletakkan massa sih, berantakan.

Mendengar cerita beliau saja, saya kagum.
Tambah naksir.
Kalo nggak inget beliau udah punya istri....
-disepak Kiyut ket-

Dan yang paling bikin saya kagum ama dosen gaek kita yang satu ini adalah kalimat-kalimat mutiaranya yang membuat saya cengok. Ini salah satunya : 'Anda membuat konsep seperti ini, di lahan seperti ini, what the heck?'. Ada lagi, 'Orang-orang bule itu bodoh semua'. Yang lain lagi, 'Anda itu malas membaca, sih!'. Ini lagi, 'Kalau mendesain itu jangan sa'det sa'nyet. Belajar itu bertahap dan sabar'. Plus, 'Anda itu jangan menelan gajah, bisa meledak. Anda harus menelan kupingnya dulu, baru hidungnya..'. Dan yang terakhir, yang paling bagus dan masuk akal, 'Berpikir adalah pelita hati.', sumpah ya, ini quote paling waras dari segala macam kata-kata aneh yang sering dia lontarkan. Kata favoritnya adalah " TENSION", dimana setiap desain itu bisa membuat user merasakan hal yang berbeda-beda. Hmm...

Oke, mari kita lanjut ke pembahasan masjid yang saya lakukan dengan Pak IBS tercinta. Giliran saya terakhir, dan saya sudah merasa kalau saya pasti akan dibantai. BENAR SAJA! Sepertinya lebih dari setengah jam beliau menceramahi desain dan cara berpikir saya. Well, dengan naifnya saya ingin membangun mesjid bertema keseimbangan dan menerapkan konsep hierarki dimana saya menerjemahkan secara gamblang hubungan manusia dalam Islam. Saya mengoceh tentang asumsi saya mengenai perilaku pengguna mesjid ini nantinya, ruang-ruang seperti apa, dan suasana yang terbangun. Dan apa yang terjadi?

Terjadilah debat TIDAK seimbang antara dosen S2 yang bertitel S3 dengan mahasiswi malang yang lulus S1 saja belum.

IBS : Keseimbangan itu bukan tema.
Saya : ... *dalam hati : mati deh gw*
IBS : Lagipula, yang namanya mesjid itu, tidak ada itu hierarki
Saya : -angguk2- *dalam hati : makin mati deh gw*
IBS : Keseimbangan dan hierarki itu prinsip. Tidak bisa dijadikan konsep.
Saya : -dari jauh samar2 mendenagar ost-nya Elfen Lied berjudul Lilium. Siap 100% untuk berjibaku- *dalam hati : ah, andai gw ini Diclonius*
IBS : -mulai merhatiin desain saya-
Saya : -pura2 mati ala sigung-

Dan karena sepertinya beliau mengerti apa maksud perancangan saya, dia malah nanya : sejauh apa Anda mengerti Islam? Jeng jengggg..... Kalo boleh jujur, solat subuh aja masih suka bolong~ Akhirnya, setelah saya bicara sekitar lima menit, kali ini giliran beliau mengocehi saya selama setengah jam. Manthab, enam kali lebih lama! Mungkin beliau merasa prihatin dengan saya yang sepertinya tidak tahu mau membawa ke mana desain tugas dua ini, jadi beliau membantu saya menerjemahkan apa itu mesjid dan apa itu arsitektur Islam. Karena saya merasa bego, ya udah, tanpa banyak bertanya, saya dengarkan cerita 1001 malam ala pak IBS ini.

Arsitektur Islam tidak pernah ada di dalam Al-quran maupun Hadist. Namun mengacu dari nilai-nilai Islam yang berkembang di tanah suci, maka arsitektur Islam adalah arsitektur rakyat, yang dikerjakan karena adanya rasa membutuhkan suatu fungsi tertentu. Dalam kasus ini, yaitu masjid, di tanah asalnya berkembang karena rakyat membutuhkan tempat sujud. Konsep mereka adalah membangun sedikit namun selesai, dan secara fraktal akan tumbuh berkembang seiring kemajuan zaman dan meningkatnya kebutuhan. Di sini, yang ditekankan adalah kerja sama dan keterbukaan si masjid terhadap lingkungannya. Karena pada dasarnya rumah ibadah adalah tempat kita bersujud pada Allah SWT, maka hierarki menjadi tidak berarti. Artinya, kalau merancang mesjid dengan prinsip hierarki, sudah pasti salah.

Ting tong, saya salah menentukan konsep.

Lalu, perkembangan Islam sampai ke Indonesia dibawa oleh kaum Gujarat. Nah, pada prakteknya, Islam menyebar melalui India dan beberapa negara di Eropa. Perlu diingat, arsitektur Islam, khususnya arsitektur masjid terbentuk karena pencerapan budaya yang berkembang di sekitarnya. Hal inilah yang membuat arsitektur masjid menjadi beragam di bebagai negara. Namun secara garis besar, mesjid di daerah timur tengah dan negara-negara yang awalnya kerajaan sangat berbeda bentuk fisiknya. Telah disebutkan di atas, negara jazirah Arab memiliki masjid dengan bentuk organik dan terus berkembang tanpa henti. Sementara masjid di negara yang dulunya kerajaan, sebut saja Indonesia yang lebih dahulu dikuasai Hindu dan Budha, lebih terkesan seperti istana. Lihat saja betapa megahnya masjid Istiqlal, Salman, dan berbagai masjid di Indonesia yang memiliki skala megah. Tentu saja pengaruh arsitektur kerajaan di zaman Majapahit, Demak, Singasari, dll itu sangat kuat terhadap arsitektur masjid di negara kita.

Pertanyaannya adalah, untuk daerah Geger Kalong, perlukah dibangun masjid seperti itu?

Jawabannya tentu saja : TIDAK!

Ting tong, tema saya, tidak lolos!

Untuk daerah Geger Kalong yang sarat penghuni dan minimnya tempat sosialisasi, jawaban yang dibutuhkan adalah ruang-ruang sosial. Padatnya permukiman penduduk membuat mereka tidak memiliki taman untuk sekedar menghijaukan daerah mereka. Perlu diingat, daerah Geger Kalong terkenal dengan Daruut Tauhid, yang artinya sudah ada satu masjid besar yang ada di wilayah itu. Ditambah masjid UPI dan satu masjid kecil di dekat site, maka merancang masjid yang megah sangat tidak kontekstual dengan lingkungan sekitar. Berangkat dari keperluan ruang bersama, maka muncullah ide-ide dan konsep dari beliau yang sama sekali tak terpikirkan oleh saya. Beda jauh ya, ilmu dosen bertitel 'doktor' itu.

Masjid adalah tempat sujud. Dari definisi singkat itu saja, jelas bahwa seharusnya masjid itu terbuka bagi siapa saja untuk beribadah. Karena itu, kata 'terbuka' menjadi kata kunci pertama dalam mencari tema kali ini. Next, kebutuhan akan 'ruang publik' dan sesuatu yang 'hijau'. Hmm, mulai terbayang. Lalu, dilanjutkan dengan 'konsep bangunan bertumbuh dan berkembang', yang artinya si masjid bukanlah massa megah yang berdiri begitu saja, namun bisa diperluas sesuai perkembangan jamaat. Wah, makin menarik. Lalu setelah beliau asyik mencorat-coret di gambarnya Pamela -poor you, Pamz-, akhirnya ditemukanlah satu tema berjudul, 'Masjid Taman', di mana terjadi interaksi manusia dan alam, sekaligus bisa dijadikan tempat beribadah. Bangunan masjid dipecah menjadi beberapa bagian dan menyatu dengan pepohonan. Ditambah permainan elemen lansekap seperti kolam, vegetasi dan tangga sepertinya membuat site ini jadi menarik. Whoaaa... Ini sih konsep yang menarik banget! XD

Berubah tema berarti berubah semua deh desain saya. Artinya, saya harus mulai dari nol lagi sementara Jum'at ini ada preview terakhir sebelum mulai penyajian. Sebodo amat, walau oknum AAA tidak memperbolehkan adanya asistensi lagi minggu depan, saya akan tetap minta saran dari pak IBS! Mana mungkin suatu desain kelar hanya dengan satu kali asistesi, bapaaakkkk??? ><" Namun, saya akan berusaha untuk itu, hehe. Berjuang gHee!!! XD

P.S. : ternyata, Pak IBS pernah mengajar mata kuliah 'Arsitektur Islam' pas tahun 1982. Ajib, orang tua saya aja masih pacaran... Pantas saja beliau mengetahui sangat banyak tentang masjid dan perkembangannya. Terima kasih banyak, Pak IBS! Ilmu Anda sangat memberikan kami pencerahan. Dan kenapa sih, PENCERAHAN SELALU DATANG BELAKANGAN!!!!

Sabtu, November 22, 2008

... dan akhirnya

Dan akhirnya, setelah dia melindungi Iruka..
Dan akhirnya, setelah dia mencoba sekuat tenaga menghalau Pein..
Dan akhirnya, setelah paku laknat itu menembus tubuhnya..
Dan akhirnya, setelah tubuhnya tak bergerak..

Dan kalimat itu terucap..

'Obito, Rin, Master.. I'll be there soon..'

Dan akhirnya, Kakashi pun memejamkan mata untuk selama-lamanya.

ANJ*** APA-APAAN TUH! SETELAH SOK JAGO DATENG, NGELINDUNGIN IRUKA, LO MALAH NYEBUT2 NAMA OBITO SEBELUM MATI! HAH? HAH? KAKASHIIII....!!!!

Begini cuplikan mangascan Naruto 425 yang berjudul 'Kakashi Hatake'...









Begitulah...
Saya nggak tau lagi mesti ngomong apa. Satu hal yang paling saya takutkan beneran terjadi. Saya nggak nyangka, fanfiction saya yang berjudul I Am Here benar-benar jadi kenyataan. Saya curiga, jangan-jangan Masashi ngebaca fanfict saya, lagi! -direbus pake cukapara- Harus saya akui, kematian Kakashi emang nggak keren. Bayangin, dia mati ketojos paku aja gitu! Kesannya dia kena tetanus gara-gara pakunya karatan. Yah, walau ternyata matinya kehabisan chakra dan kepencet batu sih..

Kematian Kakashi Hatake bisa dibilang indah. Sebelum dia benar-benar pergi, dia sempat minta maaf pada Obito. Dia sempat mengenang rookie 12, dan sempat berkata-kata yang amat sangat menyentuh. Dibanding ama kematian Jiraiya yang kelelep ilang dan Itachi yang nunjuk jidat Sasuke, kematian Kakashi sangat mengharukan. Sekalipun saya udah siap dengan kematian dia, tetep aja pas baca manganya saia nangis juga. Lepas dari kuat enggaknya Kakashi, dia adalah copy nin yang beken senegara Hi. Dia seorang jenius yang terlahir sebagai putra tunggal Sakumo Hatake, Konoha no Shiroi Kiba.

Intinya, Kakashi sebagai salah satu tokoh penting terhadap perkembangan Naruto, kematiannya sudah pasti bakal bikin manga Naruto 'never be the same again'. Nggak ada lagi pembaca Icha-Icha Tactics, emang sih authornya juga udah mampus duluan. Nggak ada lagi tokoh ganteng yang keliaran di gedung Hokage. Nggak ada lagi Kakashi-sensei yang cerah ceria dan telatan. Nggak ada lagi yang menemani malam-malam Iruka -lho?- Pokoknya, ucapkan selamat tinggal pada jounin pemimbing tim tujuh kita tercinta. Semoga selalu tenang dalam pelukan Obito di alam sana :')

良い夜、 Kakashiの...

すてきな夢を見る

Selasa, November 18, 2008

Firasat dan Irama Bang Toyib

Ya, sebuah lagu dari Marcell yang kini sudah menemukan pasangan hidup barunya. Setelah perceraiannya dengan Dewi Lestari, agaknya pelantun lagu ballad ini makin bahagia saja senyumnya. Setidaknya, begitulah yang saya baca di tabloid entertainment pagi ini. Tentu saja bukanlah si pemilik rambut keriting nan eksotis itu yang akan saya bahas di sini, namun satu paragraf saja dari lagu yang menjadi judul tulisan saya kali ini.
-
Tentulah semua orang pernah mendengar lagu lawas tersebut. Tidak hafal semua kata-katanya, setidaknya pasti pernah mendengar reff lagu yang mendayu-dayu ini.
-
Cepat pulang, cepat kembali
Jangan pergi lagi~
Firasatku ingin kau 'tuk...
-
Sudah sekitar satu minggu sejak kepergian pria yang penting bagi diri saya ini. Yah, mungkin tidak bagi saya, tapi beberapa teman seperjuangan saya pun mengakui kehilangan dia semenjak keputusan itu membawanya pergi jauh. Jauh, sangat jauh sehingga nyaris tak terjangkau. Dia kini sedang berada di sana, belahan benua lain yang terpisah oleh beberapa samudra. Saya tidak mengerti dengan dirinya yang memutuskan untuk pergi begitu saja, entah kenapa rasanya keputusan yang diambilnya begitu mendadak dan menyakitkan.
-
Dia meninggalkan saya dan teman-teman saya dalam ketidakpastian. Tidakkah dia tahu kalau saya hancur tanpanya? Tidakkah dia sadar kalau kepergiaannya mengombang-ambingkan saya dalam kegalauan amat sangat? Beberapa hari yang lalu saya hanya bisa meratap kesal, berharap dia akan cepat pulang dan berada di samping saya dan teman-teman saya lagi. Walau terkadang dia menyebalkan karena maunya yang sulit ditebak, walau dia selalu seenaknya dengan waktu, walau dia hanya bisa menyisakan sedikit waktunya, namun jujur saja... Saat dia pergi adalah saat paling membuat saya dan teman-teman saya kehilangan pegangan.
-
Benar kata orang, kita baru akan merasa membutuhkan seseorang ketika seseorang itu sudah tidak ada.
-
Cepat pulang, cepat kembali
Jangan pergi lagi~
-
Kapan dia akan pulang?
Kapan dia akan berada bersama kami lagi?
kapan dia akan mengobati kegundahan kami?
-
Pak Indraaa... Cepetan kembali dooonggg!!!!
-
Bapak tega melihat anak-anak bimbingan AR4000 bapak menderita seperti ini? Kami beneran pusing harus mengejar dosen lain yang juga sibuk dengan anak-anak bimbingan mereka. Mana kami dapat bonus dampratan dari oknum AAA, pula~
-
Kami sangat merindukan (asistensi) Bapak! Kami juga menunggu (oleh-oleh) Bapak! Kami beneran kayak anak ayam piyo-piyo yang sibuk karena induknya hilang. Kami tidak tahu mau berbuat apa. Bapak bilang, Bapak belum pasti akan pergi ke Kongo, eh, Bapak beneran pergi tanpa dadah-dadahan lagi. Tanpa salam, tanpa pesan dan kesan, tiba-tiba angin pun membawa bayangan Bapak menjauh. Bersama itu juga, kertas asistensi kami rasanya ikut pergi bersama langkah Bapak yang tak lagi tergapai. Lalu, bagaimana kami harus menghadapi preview III, Bapak? Preview terakhir sebelum kami akan berkutat dengan autocad? Bapak kan tahu, saya ini baru bisa line ama rec doang!!!!!!
-
Bapak, pulanglah...
Kami tidak tahan lagi dengan kesendirian ini. Kami selalu ditakut-takuti oknum AAA dengan berbagai bentuk intimidasi dan ancamannya. Dia sangat menakutkan, Pak. Dan tanpamu, kami tak ada tempat berlindung. Kumohon, Bapak... Pulanglah... Anakmu menununggumu...
-
Pak Indra, Pak Indra~
Kenapa, nggak pulang-pulang?
Anakmu, anakmu, rindu ingin bertemu~
Pak Indra, Pak Indra~
Kenapa nggak pulang-pulang?
Anakmu, anakmu, panggil-panggil namamu~

Senin, November 17, 2008

Dua Oknum yang Berjasa

Diawali dengan sebuah SMS berisi, 'Ghee, besok gw mau survey ke lapas Tangerang. Kalo mau ikut, jam 5 pagi gw tunggu di stasiun Bandung', yang notabene dari senior saya, diri ini pun berakhir di Lembaga Permasyarakatan Anak Pria Tangerang. Oke, bukan lapasnya yang akan saya bahas di tulisan ini, melainkan proses bagaimana saya akhirnya bisa mencapai bangunan tua tersebut. Dan beginilah kisahnya.

Terima kasih terucap kepada oknum pertama, sebut saja Kiyut Ket, yang sudah dengan baik hatinya menelpon saya pukul setengah lima subuh. Kucek mata sekali, ngulet sekali, plus kejutan kram pinggang di pagi hari, akhirnya saya bangun juga. Karena sudah tidak memungkinkan untuk mandi, saya hanya membasuh muka dan gosok gigi. Dengan persiapan sangat pas-pasan yaitu hape-dompet-jaket-kamera, bertolaklah saya ke pintu gerbang. Sempat berdadah-dadah dramatis pada ibu kost saya dengan latar mentari pagi yang sedikit mengintip. Benar saja, Kiyut Ket sudah menunggu saya di depan pintu.

Lalu kami pun berjalan santai menuju kostan salah seorang teman yang dengan baik hatinya akan mengantar saya dengan Katana birunya. Oknum kedua, bernama Penyihir Terbaik, keluar dengan kaos dalam dan celana panjang plus sendal. Setelah berhaha-hihi di depan pintu kost Penyihir Terbaik, kami bertiga memutuskan untuk nyabu dulu. Langsung menyebrang dan sarapan bubur di kedai Kameumeut, Cisitu Lama. Oke, singkat cerita akhirnya kami siap berangkat dan Katana biru pun difungsikan sebagaimana mestinya.

Awalnya, saya cukup yakin kalau si Penyihir Terbaik ini tidak akan membahayakan jiwa saya yang duduk di samping sang supir. Ya, dia yang menyetir dan saya ada di jok depan dengan seat belt super kencang. Diawali dengan keluar dari parkiran kostan, saya mulai dag-dig-dug dengan cara menyetir sang Penyihir. Lalu Kiyut Ket pun memberikan wejangan dan beberapa nasihat spiritual pada Penyihir. Saya hanya bisa berdoa dalam hati, semoga saja Tuhan masih berbaik hati kepada saya.

Katana biru melaju. Belok, belok, lurus, gas, rem, gigi tiga, rem, dan saya merasa Tuhan nggak sayang-sayang amat sama saya. Jantung ini dibuat berolahraga karena polah sang supir yang sedikit mengkhawatirkan. Kiyut Ket masih memberikan beberapa mantra yang kira-kira, 'pelan-pelan..awas kanan..ambil kiri..gas..rem..', begitu berulang-ulang sampai terasa mendoktrinasi. Rupanya aksi Taman Sari Drift ini tak berakhir di situ saja. sampai di U-turn bawah jembatan layang Pasupati, si Penyihir ini ebrbelok tajam tanpa menyentuh rem sama sekali. Di sini, saya sudah menyebutkan 'Maha Suci Allah' berulang-ulang dalam hati.

Memasuki daerah-daerah dengan tikungan lumayan, dengan penyesuaian diri di atas rata-rata, saya mulai rileks. Kiyut Ket pun tak terlalu sering mengucap mantra, dan sang Penyihir agaknya mulai menikmati aktivitas berbahaya ini. Daerah stasiun, dimana tikungan 90 derajat, dan lagi-lagi sang Penyihir tidak menginjak pedal rem. Katana biru berbelok tajam, dan kami yang tadinya berada di jalur kiri langsung berada di jalur kanan. Melihat keekstriman tingkat tinggi ini, terpaksa Kiyut Ket kembali mengulang mantra ampuh tadi, 'ambil kiri..rem..awas belakang..buset, lo sempet benerin spion?', sementara saya mengubah 'Maha Suci Allah' menjadi 'Allah Maha Besar'. Semuanya terasa menjadi overdramatic bersama kedua oknum ini.

Akhirnya, dengan tubuh masih utuh, kami pun sampai di stasiun kereta api Bandung. Membeli tiket, memasuki gerbong Argo Bromo, dan duduk manis di kereta, saya dan senior saya bertolak juga ke Jakarta. Sampai sinilah sang Penyihir Terbaik dan Kiyut Ket mengantar kepergian saya. Setelah berdadah-dadah kembali, mereka pun menghilang sementara kereta yang saya tumpangi mulai melaju perlahan. Kelibat-kelibat bayangan akan Lembaga Permasyarakatan membuat saya banyak bertanya kepada senior saya. Yang pada akhirnya, tempat itu membuat saya rindu ingin kembali.

Akhir kata, saya ingin berterima kasih kepada Kiyut Ket dan Penyihir Terbaik yang sudah berbaik hati mengantarkan saya dan membuat jantung saya makin sehat.

Rabu, November 12, 2008

Begini Salah Begitu Benar

Ehem...

Bukan postingan yang direncanakan mengingat saya ini baru kelar mengerjakan jobdesk tim kreatif buat Dies Natalis IMA-G yang ke-57. Jadi, niatan saya main ke kosan pacar adalah untuk mencetak foto-foto yang untuk analisis lahan -hari gini baru analisis lahan, kamana aja lo, gHee?-. Nah, niatan itu melenceng setelah saia malah dengan asyiknya mengunduh lagu Dewi-Dewi yang bertajuk 'Begini Salah Begitu Benar'. Awalnya memang tidak ada yang spesial dengan lagu ini kecuali video klip-nya yang agak 'mengundang' pikiran yang iya-iya itu.

What a lucky brat, Mr. Tio Pakusadewo.. :D

Well, bukan adegan super romantis di kolam renang ataupun siraman red wine yang seksi itu yang mau saya bicarakan, melainkan makna di balik lirik lagu ini. Video klipnya saja diawali dengan tiga wanita yang sedang bersedih di depan makam satu pria-lebih dari cukup kalau lagu ini tentang cinta segiempat. Yap, percintaan rumit dimana yang terlibat adalah satu pria dan tiga wanita. Biar tidak ada missunderstanding di sini, mari kita tilik dulu lirik lagu berikut ini.

BEGINI SALAH BEGITU BENAR

aku bahagia dengar kata cintamu
tapi aku sedih menerima kenyataan
bahwa tak hanya diriku yang menjadi milikmu
bahwa tak hanya diriku yang menemani tidurmu
bahwa tak hanya diriku ada di hatimu selamanya

ini begitu salah tapi ini juga
begitu benar untuk aku yang dilanda
cintamu yang terus membakar aku
cintamu yang akhirnya membunuhku

aku bahagia dengar kata cintamu
tapi aku sedih menerima kenyataan
bahwa tak hanya diriku yang menjadi milikmu
bahwa tak hanya diriku yang menemani tidurmu
bahwa tak hanya diriku yang slalu ada di hatimu selamanya

bahwa tak hanya diriku yang menangis
saat kau terpisah denganku
bahwa tak hanya diriku yang terbunuh
saat kau ada bersamanya

ini begitu salah tapi ini juga
begitu benar untuk aku yang dilanda
cintamu yang terus membakar aku
cintamu yang akhirnya membunuhku

ini begitu salah tapi ini juga
begitu benar untuk aku yang dilanda
cintamu yang terus membakar aku
cintamu yang akhirnya membunuhku

ini begitu salah tapi ini juga
begitu benar untuk aku yang dilanda
cintamu yang terus membakar aku
cintamu yang akhirnya membunuhku


Nah, begitulah lirik dari lagu yang saya sukai ini.

Heran, saya ini paling benci dengan cinta segitiga. Mau bentuknya perselingkuhan, poligami, sekalipun para pelaku cinta segitiga itu rela dengan keadaan tersebut, saya tetap tidak rela. Maksudnya, saya tak mau terlibat lagi dengan cinta dimana ada orang ketiga, karena cinta macam ini tidak hanya melukai si orang ketiga. Pada satu titik, ketiga pihak akan sama-sama sakit. Ketiga pihak akan merasa bersalah, atau apapun namanya, pokoknya... -bingung bagaimana lagi mendeskripsikan sakitnya berada dalam keadaan cinta segitiga-

Kalau ada satu pria dua wanita, biasanya wanita kedua akan dicap cewek penggoda. Atau cowoknya dicap mata keranjang. Mungkin sebenarnya tidak sesepele itu. Bisa saja cewek pertama yang 'bermasalah', seperti sudah bosan sama cowoknya, atau overprotektif sama cowoknya. Bisa saja cewek kedua ini bukannya sekedar selingkuhan, tapi 'a right girl on the wrong time', atau 'a wrong girl on the right time'. Karena si cewek kedua ini yang ada di saat si cowok membutuhkan seseorang, bukan cewek pertamanya. Katakanlah, cinta datang karena biasa, atau sering dibilang 'pelarian'. Kalau sudah begini, si cewek pertama akan sakit hati karena dikhianati. Si cewek kedua akan sakit hati karena menyangka dirinya pelarian. Dan si cowok, dia akan sakit karena kehilangan keduanya. Setidaknya, dia nggak akan pernah bisa mengembalikan hubungan ke taraf 'baik-baik saja'.

Kalau sudah begini, siapa yang salah, siapa yang benar?

Lain cerita kalau memang dasarnya si cowok itu mata keranjang, ya. Beda lagi ceritanya. Tapi terkadang, ada keadaan dimana si cowok ini tidak bisa melepas keduanya. Namun di satu titik, dia dituntut untuk memilih salah satu saja. Banyak yang bisa mempertahankan salah satu, beberapa yang kehilangan keduanya, dan sedikit yang mampu mendapatkan keduanya. Nah, begini ini yang berlanjut ke arah poligami. Namun bicara soal cinta, tak akan pernah ada manusia yang bisa adil dalam hal cinta. Tidak ada satupun, sekalipun Rasulullah, pastilah ada satu orang saja yang memiliki tempat paling spesial. Nah, kan? Cinta segitiga selalu menuntut satu korban untuk sakit hati. Tiga orang akan sakit, namun ada satu yang paling sakit.

Kalau dua wanita dan satu pria, satu wanita akan merasa terbuang. Satu wanita dua pria, ini tidak mungkin dipertahankan mengingat harga diri pria yang tinggi, sebenarnya. Dan poliandri haram hukumnya, karena itu kasus seperti ini biasanya berakhir dengan dua cara saja. Lepaskan keduanya, atau pilihlah salah satu. Yang bukan pilihan, sudah tentu dia yang memendam luka paling dalam. Karena itu, cinta segitiga memiliki daya tarik tersendiri. Mulai dari coba-coba, taruhan, pamer, sampai benar-benar jatuh cinta pada yang kedua. Kalau sudah begini, menurut kalian, sebagai cewek pertama, apa yang akan kalian lakukan?

Cinta segitiga merupakan kesalahan.

Namun bisa juga begitu benar, ketika cinta mengalahkan logika kita. Mungkin sebagian besar akan menganggap hal ini omong kosong. Sebagian besar orang di luar sana akan mengatakan dengan mudah, 'tinggalkan saja si X, toh dia sudah punya pacar', atau, 'plis deh! lo mau pacar lo direbut sama si cewek centil jurusan Y itu?'. Terkadang, kata perpisahan alias putus mudah sekali dilontarkan sebagai jalan keluar. Namun kembali ke pasal 'cinta mengalahkan logika', maka biasanya wanita rela berbagi cinta mereka dengan wanita lain dengan alasan, 'saya bahagia melihat pria saya bahagia. Bila kebahagiaan itu bisa didapatkan dari wanita lain, saya rela. Namun saya masih ingin berada di samping dia.', dan berakhir dengan poligami.

Lah, nyasar ke poligami. Kejauhan.. Niatnya sih nggak mau ngomongin ini. Tapi yah, begitulah mungkin cikal bakal orang-orang memutuskan hal itu. Mungkin juga karena jumlah wanita yang makin hari makin banyak saja? Entahlah, namun di sekitar saya saja, peristiwa macam ini lumayan banyak. Sekarang, saya tidak bisa lagi men-judge seenak perut soal cinta segitiga. Karena ada keadaan dimana seseorang tak mampu memilih. Ada kondisi-kondisi tertentu dimana seseorang harus rela melihat orang yang dicintainya dibahagiakan oleh orang lain. -kok jadi mellow gini yah?- Saya tidak pernah berharap hal seperti ini terjadi pada saya yang sudah cukup memakan asam garam di dunia cinta segitiga. Sakit. Sakit rasanya melihat orang yang saya suka tertawa dengan perempuan lain. Kadang bertanya, kenapa bukan saya yang menjadi alasannya tersenyum?

Well, itu masa lalu :)

Rasanya sudah lama sekali. Tapi kalau bukan karena kejadian seperti itu, saya rasa saya tak akan sebegini dalam melihat kasus percintaan. Banyak orang yang tidak bisa obyektif dalam menyikapi cinta segitiga. Kenapa orang ketiga selalu disalahkan. Kenapa selalu menyalahkan kondisi dan waktu, padahal yang lebih patut disalahkan adalah komunikasi yang kurang dan tak ada usaha untuk memperbanyaknya? Terkadang, seribu 'kenapa' tak bisa cukup dalam menjawab permasalahan hati. Seringkali, pandangan sempit kita berakhir dengan menyalahkan satu pihak saja. Percayalah, cinta segitiga terjadi karena kesalahan dari ketiga pelakonnya.

Dalam satu kalimat, cinta segitiga adalah hal yang salah namun hal yang benar. Dia bisa menjadi hitam dan putih dalam satu waktu. Mampu berperan baik dan buruk sekaligus. Yah, semakin kesini, batasan moral semakin blur. Manusia mempunyai hak tak terbatas dalam melakukan apapun. Kembali ke permasalahan perempuan kedua, dimana dia orang salah di waktu yang benar atau orang benar di waktu yang salah. Dalam suatu kondisi perempuan ini bisa menjadi malaikat. Di lain keadaan, perempuan ini bisa menjadi bencana. Namun, memangnya ada cinta segitiga yang berakhir dengan indah? Sepanjang saya hidup, belum pernah saya melihat sesuatu yang berwal buruk berakhir dengan baik. Kembali saja ke diri masing-masing, dan bertanya dengan hati.

Pertanyaan soal cinta segitiga tak sebatas benar atau salah, namun lebih dari itu.

Karena orang ketiga juga bisa menjadi, 'orang yang benar di waktu yang benar'.

Sabtu, November 08, 2008

Will He Die? I Hope... Yes! TT_TT

Ehem..

Seperti yang sudah saya katakan, mangascan Naruto bukanlah termasuk dalam favorit saya. Saya ulangi lagi, kalau Kakashi Hatake ( yang terjemahan harafiahnya kira2 'orang-orangan sawah jamuran' itu) tetap menjadi chara favorit saya. Dan kini, saya sedang berdoa pada Tuhan YME agar Masashi Kishimoto bisa menjadikan kematian Kakashi sebagai kematian terindah dan terhormat. Kenapa begitu? Silahkan saksikan kedua cuplikan gambar berikut ini.



Di sini, kita bisa melihat Kakashi sampe aktif mangekyou-nya. Dengan inilah dia melindungi si Choji dengan kekuatan terakhirnya. Sekarang, mari kita lihat cuplikan yang satu ini.



Saya makin pesimis kalau Kakashi bisa bertahan hidup.

Emang sih, banyak spekulasi di sini. Ada yang berasumsi kalo Kaksashi bakal diselamatkan oleh entah siapa. Ada juga yang berpikir kalau Kakashi positif mati. Namun saya berharap kalau kekuatan sharingan Kakashi bisa menolong dirinya sendiri. Dengan gitu kan, Obito akan tersenyum senang di alam sana. Bisa dibilang, Obito meminjamkan kekuatannya pada Kakashi yang lagi sakaratul maut. Kalau ternyata sharingan nggak membantu apa-apa, mendingan Kakashi mati aja sekalian. Ya, saya pasti bakalan sedih kalau Masashi beneran mematikan karakter yang satu ini. Tapi saya lebih nggak rela kalau Kakashi sampai diselamatkan oleh orang lain, walau itu Naruto, muridnya sendiri.

Kenapa? Karena menurut saya, kematian akibat melawan Pein adalah suatu kehormatan. Jiraiya aja mati terhormat karena dia, bisa dibilang, melindungi Konoha. Apalagi Kakashi yang mati-matian menahan langkah Pein demi keselamatan Konoha, muridnya, dan Iruka -ngarep-, menurut saya, Kakashi sudah pasti mati syahid. Surga sudah jaminan! Halah, malah mengaco begini sih omongan saya. Kematian chara anime terkadang membuat saya menjadi sangat emosional. Bisa mogok berkarya sampai lamaaaa... banget. Rasanya ingin memberikan penghormatan terakhir bagi chara yang saya kagumi itu.

Bayangan saya melayang ke wajah-wajah pahlawan Konoha lain. Minato. Jiraiya. Itachi. Dan mungkin, Kakashi. Hal ini membuat saya membuat satu kesimpulan : kenapa chara ganteng selalu mati duluan? Yah, Sandaime nggak ganteng, sih... --"

Oh iya, yang saya soroti dari kematian Kakashi adalah : dia mati setelah sok-sokan pahlawan demi menyelamatkan Iruka. Eh, pas mau mati malah nama Obito yang disebut. Hal ini bener-bener bikin saya emosi jiwa! Jadi Kakashi, sebenernya kamu sayangnya ama yang mana sih! -dikeprus- Dan satu hal lagi, kalau Kakashi positif mati, Masashi Kishimoto beneran nyontek ide saya yang 'I Am Here'! -dikeprus lagi pake batako-

Akhir kata...

Ya udahlah, Kakashi lebih baik mati aja... -pasrah-

Jumat, November 07, 2008

Emoll-ku sayang, Emoll-ku malang

Ehem,,

Sebagai anak kost yang demen melakukan hal baru dan unik (karena bebas dari pengawasan orang tua), saya pernah memutuskan sesuatu yang absurd. Kadang berpikir kalau kamar kost saya sangatlah sunyi apabila saya tinggali sendirian. Berawal dari satu ide brilian, maka tercetuslah keputusan laknat itu : menambah satu lagi makhluk hidup ke dalam kamar saya. Tentunya saya tak mungkin miara anak orang, karena itu pilihan saya jatuh pada sebiji makhluk hidup yang lucu nan imut : HAMSTER.

Hamster pertama saya bernama Hemmy (hamster + akhiran y biar terkesan imut = hemmy. Bener-bener sense of naming yang buruk). Karena saya lalai ngasih makan, dia mati dengan tenang di hari ketujuh. Saya sampai memandang mayat si Hemmy sambil nangis dan menolak buat menguburkan tubuhnya. Akhirnya sih, dikubur juga. Belajar dari pengalaman, kata orang kalo miara satu doang, niscaya cepet mati karena kesepian. Jadi saya kali ini beli sepasang. Yang satu namanya Drump, yang satu lagi namanya -apa ya, lupa. Yang pasti sih dari Dorabase juga- Sialnya, si mata merah meninggal dengan sukses. Menyusul tak lama kemudian, si mata hitam ikutan meninggal.

Dengan ini, kepintaran saya tentang hamster bertambah satu : kalo pasangannya mati, niscaya si hamster yang ditinggalkan akan bunuh diri dengan makan males-malesan. Mungkin karena dia nggak mungkin bunuh diri dengan cara gantung diri, jadi dia memilih mati perlahan-lahan dengan cara nggak makan. Bunuh diri yang hemat. Lepas dari itu, saya belajar kalo hamster mata merah emang lebih rentan cahaya dan cepet mati. Sialan, tau gitu saya miara yang mata item aja!

Selang beberapa minggu setelah hati saya terobati, saya memutuskan membeli satu ekor hamster lagi. Warna bulunya coklat-putih dengan mata hitam cerah. Saia membelinya dan memberi nama Muhammad Emoll, dengan panggilan Cimol. Dia ini enerjik banget deh. Memang sih, yang namanya hamster itu makhluk nokturnal, jadi siang-siang kerjaannya bermutasi jadi bola bulu, malem-malem idup dan berisik sumpah. Sengaja saya membelikan kandang, rumah, dan serutan kayu biar dia nyaman di sana. Sengaja juga nggak dikasih mainan puteran, soalnya bisa membahayakan dirinya sendiri.



Oh, ini dia foto Cimol yang paling keren. Alkisah dia saya iming-imingi ama tomat, jadi dia dengan senang hati berdiri aja gitu.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang HAMSTER!

1. dia itu freak ama biji bunga matahari. Saya malah saingan kalo lagi makan kuaci ama Cimol, bagian dia pasti habis duluan.



2. hamster bukan binatang yang perlu minum. Cukup kasih dia sayuran seger kayak tomat, sawi, selada, pokoknya yang banyak airnya. Kudu rajin diganti, kalo busuk nanti hamsternya sakit perut. Kalo Cimol, dia sukanya ama selada alias letuce. Beneran hamster yang sok tajir!




3. hamster mata merah lebih rapuh dan gampang mati dibanding hamster mata hitam.

4. hamster itu, nggak pernah bikin geng dan ngumpul di bawah tanah kayak hamtaro. Setidaknya, hamster saya diem aja di rumahnya, atau main kejer-kejeran ama kelinci tetangga.




5. kulit hamster memiliki elastisitas sangat sangat tinggi, sehingga dia bisa menipiskan badan setipis-tipisnya. Bayangin yah, dia bisa manjat di belakang lemari saya, yang udah hampir nempel di dinding. Saya curiga, jangan-jangan hamster itu termasuk dalam kategori hewan tulang lunak?


6. hamster itu suka menimpan barang aneh di dalem pipinya yang super elastis itu. Biasanya sih, dia suka masukin banyak2 biji bunga matahari ke pipinya. Takut direbut kali ya ama saya? Kadang2 saya suka sweatdrop dan bilang, "Santai, Mol. Gue juga punya kuaci sendiri kok.."



7. terakhir tapi bukan akhir, mungkin ini cuma terjadi ama hamster saya doang. Masa' ada hamster demen makan wafer coklat?




Nah, itulah dia keanehan dan kenyataan tentang hamster.
Saya itu miara Cimol ampe satu tahun lebih dan dia nggak mati-mati. Berapa kali saya bawa pulang kampung dengan naik bus malam Bandung-Kotabumi dan dia sepertinya anteng-anteng saja. Sekedar informasi, butuh enam bulan bagi saya untuk menjinakkan mahkluk ini. Awal-awal tinggal seatap, kita berantem terus! Tangan saya jadi sasaran gigitan. Apalagi kalo telat ngasih makan, dia suka garuk-garuk kandang sendiri. Bujug buset dah!

Tapi makin lama, Cimol makin anteng ama saya. Mau dipegang-pegang. Mau dielus-elus. Kalo dipanggil, dia dateng (dan kabur lagi). Kalo saya kasih makanan, dia nerima baik-baik dan dimakan. Seringnya sih dipaksa masuk ke pipi. Yang pasti sih, JANGAN SEKALI-KALI MEMANDIKAN HAMSTER! Bisa mati masuk angin nanti dia. Kalo hamster bisa dikerokin sih, masalah selesai. Jangan juga memberikan hamster sampeyan Tolak Angin! Nanti hamster Anda jadi pinter, loh. Susah nanti Anda dikibulin terus.

Eniwey, jadi hamster ada malangnya juga.

Seringnya sih, karena tampang imut dan inosennya itu 'mengundang' untuk dikerjain. Biasanya sih, saya dan bokap kalo udah sama-sama kumat jahilnya, si Cimol jadi korban tunggal. Mari kita saksikan penyiksaan terhadap hamster yang dilakukan tanpa prikebinatangan.

Pertama, dicubit pipinya ampe melar.
Pelaku : Bokap saya




Kedua, jidatnya diwarnain pake spidol merah.
Pelaku : Bokap saya




Ketiga : diaduin ama kucing.
Pelaku : Bokap saya lagi -iseng amat si bapak2 satu ini-




Keempat : dilepasin di taman kosan
Pelaku : Saya sendiri




Kelima : digantung di tali jemuran
Pelaku : Saya sendiri =))




Er...
Kayaknya kalo sampai WWF tau sekeji apa perlakuan yang diterima oleh Cimol, niscaya saya akan disidang di khayalak hamster ramai. Hmm.. Intinya sih, melihara hamster itu susah. Kalo matiinnya sih gampang. Saya yang sudah cukup berpengalaman dengan melihara dan maematikan hamster, menganjurkan pada Anda yang pengen melihara hamster untuk sabar dan telaten. Sabar karena dia susah dijinakkan, dan telaten karena dia susah ditemukan kalo duah ilang --"

Akhir kata, Cimol sudah tenang di pelukan Allah SWT. Kali ini dia nggak saya matiin, tapi suatu ketika saya pulang ke kosan, saya menemukan kandangnya sudah digigitin. Mungkin Cimol yang sudah bosan ama saya memutuskan untuk mencari jati dirinya di dunia luar. Mungkin saya harus mengerti kalau Cimol sudah dewasa dan mampu memilih jalan hidupnya. Mungkin juga dia ingin mengetahui ada apa di balik rumah kecilnya. Yang dia nggak tau, kalo di luar kamar saya, ada sebiji kucing kuning super gede yang kerjaannya cuma makan ama tidur.

Waktu itu emang cukup berat, dimana saya harus menerima kalau Cimol sudah bukan bagian dalam kehidupan saya lagi.

Senin, November 03, 2008

Islam dan Feminisme, Pilihankah?

Ehemm...

Sebenernya postingan ini bukan murni hasil pemikiran saya, namun saya mendapatkannya via e-mail. Sang pacar yang sepertinya mulai khawatir dengan gejala feminisme saya, langsung mengirimkan milis ini ke e-mail saya. Well, saya memang termasuk golongan wanita mandiri sih, hehehe.. :p
Namun, ada baiknya juga saya bagi-bagi pengetahuan di sini. Supaya kita sebagai perempuan sadar diri dan sadar kodrat. Memang banyak sekali 'kesulitan' menjadi perempuan, namun ternyata Allah SWT memberikan kita, kaum wanita, banyak sekali jalan mencapai keberkatan yang tidak dimiliki kaum pria.
Mandiri itu penting. Tapi feminisme itu absurd!

Keistimewaan Wanita

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini :

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
9. Dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA".

Pernahkah kita lihat sebaliknya? Atau lebih tepatnya, KENYATAANNYA?

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu / wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : istrinya, ibunya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya, dan saudara lelakinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu surga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya, dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita..

Ingat firman-Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan buatan mereka (dalam hal ini emansipasi ala Barat).

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukum-Nya / peraturan-Nya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan / hukum buatan manusia.

Jagalah istrimu karena dia perhiasan, pakaian, dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu terhadap istrimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.

Jadi benarkah Islam menjajah wanita?
Wanita tidak merdeka dalam Islam?
Tanyakan pada hatimu masing2..

Wassalam


Yup, begitulah yang saya dapatkan, saudara-saudaraku sesama perempuan!
Semoga ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua. Bukan untuk diperdebatkan maupun dipersalahkan karena menjadi feminis atau tidak adalah hak setiap perempuan. Namun sebagai muslimah, sekalipun mungkin kita masih jauh dari kesempurnaan muslimah, ada baiknya kita merenungkan poin-poin di atas.

Semoga kita bisa menjadi wanita seutuhnya. Aminnnnn..... ^^

Sebuah surat ancaman, tertuju kepada MASASHI KISHIMOTO!


Ehem.

Saya bukan pecinta anime maupun manga Naruto. Saya hanya suka kompleksitas hubungan yang terjadi di antara pemerannya. Baik itu jalinan persahabatan, ikatan batin antara guru dan murid, juga kisah cinta tersirat di dalamnya. Jujur saja, komik Naruto yang saya baca hanya volume 1-17, loncat ke 27 (tentu saja karena saya ngotot ingin membaca Kakashi Gaiden) dan 30. Sekedar informasi, saya bahkan tidak tahu muka Danzou seperti apa kalau tidak iseng mencari di Wikipedia. Yah, singkatnya saya bukanlah pecinta Naruto.

Tapi saya sangat—sangat—sangat—mencintai karakter Kakashi Hatake dengan segenap nafsu sebagai perempuan biasa yang demen ama mas-mas ganteng.

Tahu darimana Kakashi ganteng? Bukannya wajahnya hanya tampak seperempat bagian saja? Nah, itu dia yang membuat saya tergila-gila. Muka tiga perempat ketutup saja dia terlihat tampan, bagaimana jadinya kalau wajah Kakashi terlihat semuanya? Niscaya kita akan kecewa karena—bisa jadi—wajah sebenarnya tak sesempurna yang kita bayangkan. Siapa tahu ternyata idola hati pujaan jiwa saya itu ternyata sumbing, tonggos, ompong, dan sebagainya? Daripada hati mencelos, mending biarkan saja sosok Kakashi yang utuh tetap menjadi misteri.

Nah, sebagai perempuan yang biasa-biasa saja dengan anime ini, saya juga tidak punya alasan kuat untuk mengikuti cerita ini. Biasanya juga saya membaca malas-malasan dan lewat-lewat saja. Namun tidak setelah saya membaca chapter 420 di mana Kakashi bela-belain datang mengantar nyawa pada Pein hanya demi menolong Iruka. Mulai dari chapter ini, saya mengikuti keberlanjutan pertarungan mereka berdua. Sejak awal, saya sudah siap dengan adegan miris dimana Kakashi kalah melawan Pein. Well, ternyata memang hati saya belum sekuat itu untuk menerima kenyataan yang pahit.

Ahem, berlebihan sih.

Lalu datanglah e-mail dari seorang teman yang berisi, “gHee, sudah membaca chapter 423?”. Karena saya penasaran, akhirnya saya membaca. Memang, apa kata Ambu benar—perihal sosok Kakashi yang babak belur hanyalah bunshin. Eh, ternyata lagi. Akhirnya Kakashi yang asli toh terkapar juga di tangan Pein. Choji cs sudah entah bagaimana kabarnya. Chapter 423 ditutup dengan adegan siluet Kakashi yang agaknya—tertembus paku yang dilontarkan dengan kecepatak tinggi oleh Pein. Plus, kata-kata terakhir : the last thing left for Kakashi is?

Dan saya hanya bisa cengok saja di depan layar komputer dengan mata nanar dan mulut membuka tak berdaya. Sedetik, hanya bisa diam tanpa suara. Dua detik, mata mulai mengerjap ala orang ayan. Tiga detik, saya mengeluarkan suara yang kira-kira, “hheeehhh?”. Empat detik, pacar saya mulai curiga kalau saia terserang stroke mendadak. Lima detik, barulah saya teriak histeris dengan mata berkaca-kaca. Dilanjutkan dengan adegan dramatisir dimana saya memeluk monitor dan berkata, “Kakashi, jangan mati.. Please.. Kenapa sih tokoh ganteng selalu mati duluan? Hah? Nanti Iruka siapa yang ngejagain...?”

Trust me, hal ini benar-benar terjadi.


Well, sejujurnya, waktu saya nonton X/1999 dengan adegan Subaru memeluk mayat Seishiro, saya juga nangis sambil memeluk monitor. Sesenggukan sambil bilang, “Subaru, sabar.. Subaru jangan nangis..”, yang berlangsung kira-kira tiga detik. Mana saya sangka hal seperti ini terulang lagi saat saya melihat adegan cliffhanger parah sumpah dari Om Masashi. Sementara saya nahan nangis dan memeluk monitor dengan perasaan sakit, pacar saya lanjut menonton acara debat politik di MetroTV. Ah, tentu saja dia sudah sangat mengerti betapa hiperbolis kekasihnya ini.

Karena Om Masashi sudah berhasil membuat saya depresi sekian menit (teringat tangisan pertama saya untuk manga Naruto jatuh di adegan kematian Haku dan Zabuza), saya memutuskan untuk mengganti 250 surat cinta dengan 250 surat ANCAMAN! Sudah senang-senang ada adegan KakaIru, kenapa malah Kakashi-nya dibuat kayak gitu? Apakah Om Masashi terinspirasi ‘I Am Here’ karya saya sampai-sampai Kakashi beneran dibikin mati dengan cara tidak elit? Oh, Tuhan... Bukakanlah hati Om Masashi, buatlah dia tergerak hatinya agar Kakashi nggak jadi mati, ya Tuhan.... –nyusut ingus yang keleleran-

Walau saya pernah bilang, kalau saya sudah menyiapkan satu oneshot untuk menghormati kematian Kakashi—kalau benar Pein membunuhnya—tetap saja rasanya... HIKSSS...

Minggu, November 02, 2008

Alayisme dan Abalisme adalah Kutu Perusak Bangsa

Alayisme?
Abalisme?

Kedua kata ini baru saja saya dapatkan dari bincang ringan via YM dengan salah seorang admin Infantrum yang terhormat, Ryoushin. Boleh saja dia masih di sekolah menengah pertama, namun saya sangat menyukai cara berpikir rekan saya yang satu ini. Terkadang, kedewasaan dan paradigma dia yang menarik membuat saya tak percaya kalau dia benar-benar anak SMP. Ya, tentulah pembicaraan kami tak jauh dari fenomena-fenomena yang terjadi di fandom kita tercinta, Naruto Indonesia.

Bermula dengan masuknya (lagi) flame di Sasuke is Gaara, seorang flamer yang baru mengaktifkan profile kosongnya hari ini mulai beraksi. Dengan pen name OMGGMO, dia menyerang beberapa fanfiction yang ada di halaman depan. Coba Anda cek, bisa jadi karya Anda juga jadi korban. Cara dia memberi flame, mengingatkan saya pada The Fire Flamer. Yah, bisa dibilang sepertinya orang ini berniat mencari sensasi dan perhatian dengan cara melontarkan api cacian. Sepertinya, semenjak The Fire Flamer menampakkan diri, makin banyak saja user baru dengan blank profile yang bertujuan satu : flaming.

Sangat, sangat PENGECUT!

Apabila mereka merasa pengetahuan mereka tentang penulisan jauh lebih baik daripada mereka yang dicacinya, bukankah lebih baik mereka menjadi beta? Saya tak mengerti kenapa para flamer ini begitu tak bertanggung jawab? Kenapa mereka meninggalkan cacian tak bermakna dan kritik pedas tanpa mau membantu sesama author? Saya selalu ebrpikir bahwa fanfiction adalah suatu wadah untuk menampung kreativitas dan pamer karya. Di sana, saling dukung dan bantu semestinya menjadi proiritas bersama. Fanfiction,net BUKAN ajang mencari sensasi dengan cara kotor dan hina. Kebencian dan rasa iri bukanlah alasan seseorang untuk ebrtindak bodoh dan mengindahkan tata krama.

Apakah para flamer ini sebenarnya tidak mengerti adat?

Apakah mereka merasa senior sehingga merasa pantas untuk menghakimi author baru yang masih belajar?

Menurut saya, proses belajar tak akan pernah berhenti sampai kita mati. Mungkin, kitalah yang harus memberikan pelajaran etika kepada flamer-flamer yang berkeliaran bebas di dunia maya. Keberadaan mereka adalah bukti nyata kebodohan mereka yang tidak mengerti aturan yang berlaku di fanfiction.net. Dengan adanya komentar pedas tanpa makna adalah bukti bahwa orang-orang seperti mereka tidak bias mengartikan bahasa inggris dengan baik dan benar. Bahasa anak sekarang : Alay! Abal!

Karena alayisme dan abalisme adalah kutu busuk perusak bangsa!

Rekan, marilah kita bercermin. Sudah pantaskah kita mencaci kreativitas orang lain? Sudah mampukah kita melampaui batas berkarya orang lain? Kalau memang kita tidak mampu, cobalah untuk menerima bahwa di atas langit masih ada langit. Bepikirlah bahwa kita tidak hidup sendiri. Berpikirlah bahwa keberadaan sekitar kita bukan untuk dicaci. Tolong, haragilah karya orang lain apabila Anda, dan semua flamer yang eksis tanpa karya, bercerminlah. Tolong jangan tambahkan absurditas di wadah berkarya anak bangsa dengan sampah seperti flame-flame Anda.

-berasa ada flamer yang baca aja-

Huh, Bandung hujan...

Minggu, Oktober 19, 2008

Awalnya sih...

Tanggal 19 Oktober, lahirnya catatan perjalanan seorang gHee, atau Sabaku no gHee, atau gHee the goTh, atau R. Gilang Kartika Putri, NIM 15205060. Artinya, saya ini anak arsitektur (kode 152) angkatan 2005 (kode 05) dan bernomor antrian ke-60 pas daftar ulang jadi mahasiswa. Hmm, jadi teringat akan sepak terjang saya di Sasana Budaya Ganesha. Bangunan yang penuh arti dan sarat makna. Dimana saya diterima menjadi mahasiswa ITB, pertama kalinya saya bersumpah mahasiswa, dan ditolak untuk menjadi the next Indonesian Idol. Kok malah ngomongin Sabuga?

Awalnya, saya mampir ke kosan kekasih hati pujaan jiwa -ceileh bahasanya alay gila- untuk mencari bahan buat tulisan mata kuliah kritik arsitektur yang mesti dikumpul besok. Eh, keterusan mengunggah fanfiction terbaru saya berjudul BUNGA di fandom Naruto Indonesia. Fict pertama saya yang pairing-nya Sasusaku loh! Ulang ah biar asoy : SASUSAKU! Ya, padahal saya nggak suka Sakura, tapi apa daya; ternyata tak ada lagi peran wanita yang bisa 'ditindas' oleh suaminya sendiri kecuali dia. Bisa dibaca kalau Anda berminat :) Lalu setelah mengunggah, saya tergoda untuk mengunduh beberapa koleksi doujinshi KakaIru, akhirnya saya membuka kembali fighting-dreamesr.org. Uh, godaan mengerjakan tugas segambreng sekali sih, absurd! Setelah selesai mengunduh, akhirnya saya iseng-iseng ngotak-atik blogger, dan lahirlah blogs ini, yay!

Hmm.. Sedang menunggu pasangan sejoli berinisial K dan I (bukan Kakashi dan Iruka, tentu. Tapi Kemal dan Indri - ngapain juga sok inisial?) kembali. Soalnya saya nitip Surabi Imut yang kabarnya endang bambang gulindang itu. Daripada bengong, mendingan saya isi blogs saja dan pacar saya yang lagi belajar di sebelah saya iri- katanya, 'nulisnya cepet ya, jadi iri'. Hah, tidak tahu saja dia betapa absurdnya isi tulisan saya). Sedari tadi beliau menyuruh saya untuk shalat magrib, karena itu ada baiknya saya tangguhkan dulu ide dan harapan saya dan mengambil air wudhu. :D

Salam...
Melangkah Bersama Pejuang Kertas © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!