Minggu, November 02, 2008

Alayisme dan Abalisme adalah Kutu Perusak Bangsa

Alayisme?
Abalisme?

Kedua kata ini baru saja saya dapatkan dari bincang ringan via YM dengan salah seorang admin Infantrum yang terhormat, Ryoushin. Boleh saja dia masih di sekolah menengah pertama, namun saya sangat menyukai cara berpikir rekan saya yang satu ini. Terkadang, kedewasaan dan paradigma dia yang menarik membuat saya tak percaya kalau dia benar-benar anak SMP. Ya, tentulah pembicaraan kami tak jauh dari fenomena-fenomena yang terjadi di fandom kita tercinta, Naruto Indonesia.

Bermula dengan masuknya (lagi) flame di Sasuke is Gaara, seorang flamer yang baru mengaktifkan profile kosongnya hari ini mulai beraksi. Dengan pen name OMGGMO, dia menyerang beberapa fanfiction yang ada di halaman depan. Coba Anda cek, bisa jadi karya Anda juga jadi korban. Cara dia memberi flame, mengingatkan saya pada The Fire Flamer. Yah, bisa dibilang sepertinya orang ini berniat mencari sensasi dan perhatian dengan cara melontarkan api cacian. Sepertinya, semenjak The Fire Flamer menampakkan diri, makin banyak saja user baru dengan blank profile yang bertujuan satu : flaming.

Sangat, sangat PENGECUT!

Apabila mereka merasa pengetahuan mereka tentang penulisan jauh lebih baik daripada mereka yang dicacinya, bukankah lebih baik mereka menjadi beta? Saya tak mengerti kenapa para flamer ini begitu tak bertanggung jawab? Kenapa mereka meninggalkan cacian tak bermakna dan kritik pedas tanpa mau membantu sesama author? Saya selalu ebrpikir bahwa fanfiction adalah suatu wadah untuk menampung kreativitas dan pamer karya. Di sana, saling dukung dan bantu semestinya menjadi proiritas bersama. Fanfiction,net BUKAN ajang mencari sensasi dengan cara kotor dan hina. Kebencian dan rasa iri bukanlah alasan seseorang untuk ebrtindak bodoh dan mengindahkan tata krama.

Apakah para flamer ini sebenarnya tidak mengerti adat?

Apakah mereka merasa senior sehingga merasa pantas untuk menghakimi author baru yang masih belajar?

Menurut saya, proses belajar tak akan pernah berhenti sampai kita mati. Mungkin, kitalah yang harus memberikan pelajaran etika kepada flamer-flamer yang berkeliaran bebas di dunia maya. Keberadaan mereka adalah bukti nyata kebodohan mereka yang tidak mengerti aturan yang berlaku di fanfiction.net. Dengan adanya komentar pedas tanpa makna adalah bukti bahwa orang-orang seperti mereka tidak bias mengartikan bahasa inggris dengan baik dan benar. Bahasa anak sekarang : Alay! Abal!

Karena alayisme dan abalisme adalah kutu busuk perusak bangsa!

Rekan, marilah kita bercermin. Sudah pantaskah kita mencaci kreativitas orang lain? Sudah mampukah kita melampaui batas berkarya orang lain? Kalau memang kita tidak mampu, cobalah untuk menerima bahwa di atas langit masih ada langit. Bepikirlah bahwa kita tidak hidup sendiri. Berpikirlah bahwa keberadaan sekitar kita bukan untuk dicaci. Tolong, haragilah karya orang lain apabila Anda, dan semua flamer yang eksis tanpa karya, bercerminlah. Tolong jangan tambahkan absurditas di wadah berkarya anak bangsa dengan sampah seperti flame-flame Anda.

-berasa ada flamer yang baca aja-

Huh, Bandung hujan...

5 komentar:

Anonim mengatakan...

ahahaa. saya link ya. karena itukah t2h memutuskan pindah ke wordpress?
betewe, potopotonya udah saya aplot ke blog yang dearblakpapi :D

Anonim mengatakan...

hmmmm...
flamer sekarang makin ga bermutu aja..
ckckckck..
yah.. klo itu yang terbaik untukmu, daku akan selalu mendukung ghee.. XDD

Anonim mengatakan...

W-wow, saya disebut-sebut. Jadi agak malu. xDD

Yup banget, flamer tak berpendidikan adalah bukti kebobrokan bangsa. Alayisme bangsa. Abalisme bangsa.

Jadi di wordpress ya, kak? Kalo ada update-an bilang-bilang ya, lewat YM gitu, haha.

OOT: maap nih kak, pake nama sama URL doang. Tadinya mau pake ID LJ, tapi tau tuh, error gitu. =w=

Cruizer mengatakan...

Flamer? Sejauh analisaku, mereka hanya bisa menjatuhkan karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk membuat/melakukan sesuatu yang berguna.

Online mengatakan...

Baru ini ak ngerti arti "para flamer" itu apa, thank's dah mencerahkan

Melangkah Bersama Pejuang Kertas © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!