Senin, November 03, 2008

Islam dan Feminisme, Pilihankah?

Ehemm...

Sebenernya postingan ini bukan murni hasil pemikiran saya, namun saya mendapatkannya via e-mail. Sang pacar yang sepertinya mulai khawatir dengan gejala feminisme saya, langsung mengirimkan milis ini ke e-mail saya. Well, saya memang termasuk golongan wanita mandiri sih, hehehe.. :p
Namun, ada baiknya juga saya bagi-bagi pengetahuan di sini. Supaya kita sebagai perempuan sadar diri dan sadar kodrat. Memang banyak sekali 'kesulitan' menjadi perempuan, namun ternyata Allah SWT memberikan kita, kaum wanita, banyak sekali jalan mencapai keberkatan yang tidak dimiliki kaum pria.
Mandiri itu penting. Tapi feminisme itu absurd!

Keistimewaan Wanita

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini :

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
9. Dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA".

Pernahkah kita lihat sebaliknya? Atau lebih tepatnya, KENYATAANNYA?

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu / wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : istrinya, ibunya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya, dan saudara lelakinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu surga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya, dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita..

Ingat firman-Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan buatan mereka (dalam hal ini emansipasi ala Barat).

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukum-Nya / peraturan-Nya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan / hukum buatan manusia.

Jagalah istrimu karena dia perhiasan, pakaian, dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu terhadap istrimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.

Jadi benarkah Islam menjajah wanita?
Wanita tidak merdeka dalam Islam?
Tanyakan pada hatimu masing2..

Wassalam


Yup, begitulah yang saya dapatkan, saudara-saudaraku sesama perempuan!
Semoga ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua. Bukan untuk diperdebatkan maupun dipersalahkan karena menjadi feminis atau tidak adalah hak setiap perempuan. Namun sebagai muslimah, sekalipun mungkin kita masih jauh dari kesempurnaan muslimah, ada baiknya kita merenungkan poin-poin di atas.

Semoga kita bisa menjadi wanita seutuhnya. Aminnnnn..... ^^

3 komentar:

Anonim mengatakan...

This is an ice flammer, Ghee :D

Ooo... ngopi dari milis, pantes bagus... *digampar*

Btw, saya bukan feminis, dan sangat setuju dengan apa yang anda tulis!! Hidup wanita!! *lho?*

Randi Saputra mengatakan...

Yap..
Islam memang menjunjung tinggi wanita, mungkin hanya kita saja yg kurang memahami hal itu lebih dalam.. sehingga banyak kaum feminis yg tetap bersikukuh dgn pendapat mereka, padahal sesungguhnya di luar yg mereka pikikan.. Subhanallah!! ^^

Anonim mengatakan...

ghee-san, artikelnya bagus. saya jadiin referensi buat mentoring adik2 sma minggu ini ya... :D

~noiha-dari infantrum

Melangkah Bersama Pejuang Kertas © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!